Tuesday, October 16, 2012

IPTEK Bagaikan Pisau Bermata Dua

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bagaikan pisau bermata dua.
Menguasai IPTEK merupakan sebuah modal yang sangat besar untuk mampu bersaing di tuntutan zaman yang semakin canggih. Menguasai IPTEK berarti seseorang bisa dianggap menguasai dunia, karena IPTEK merupakan salah satu alat untuk menaklukan dunia ini. Namun sayangnya akhir-akhir ini saya sangat kecewa ketika melihat perkembangan IPTEK yang menuju kepada kehancuran dunia dan umat manusia di muka bumi ini. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ketika IPTEK dikuasai oleh orang-orang yang tidak bijaksana maka dunia ini akan menuju kepada kehancuran.

Sebagai contoh, Albert Eintein sangat kecewa ketika menemukan sebuah rumus E=MC2, banyak pihak yang tidak bertanggungjawab menggunakan dasar penemuan tersebut untuk membuat bom nuklir dan bom atom. Albert Einstein mengemukakan penyesalannya ketika orang-orang bejat tersebut tidak memanfaatkan penemuan tersebut untuk kebaikan dan kemakmuran umat manusia tetapi menuju kehancuran.

Ketika seseorang menguasai IPTEK, maka ia akan mampu melakukan dua hal, yaitu:
  1. Dengan cepat memperoleh sesuatu
  1. Dengan cepat menghancurkan sesuatu
Saya sangat senang dengan teknologi, karena sangat mudah dan membantu mendapatkan informasi dari berbagai macam sumber dan belahan dunia. Ambil contoh facebook, YM dan Blogger, kita bisa berkenalan atau bertemu dengan teman lama yang sudah lama losscontact dan bahkan kita bisa membagi informasi dan sharing dengan orang banyak. Dan yang lebih asyik lagi adalah dengan teknologi internet melalui Blogger dapat menghasilkan dollar. Ini adalah beberapa manfaat yang saya peroleh dari menguasai teknologi tersebut.

Namun, akhir-akhir ini ada beberapa berita terkait dengan sosial media, dimana ada seorang gadis yang diculik dan diperkosa ketika bertemu dengan seseorang yang merupakan kenalannya di jejaring sosial media facebook. Yang menjadi pertanyaan besar adalah, apakah teknologi yang salah atau manusia? saya mengambil kesimpulan bahwa teknologi tidak perlu disalahkan, yang salah adalah orang yang memanfaatkan teknologi tersebut. Misalkan, jika ada seseorang yang membunuh orang lain dengan pisau, apakah yang bersalah adalah pisau? tentu saja orang tersebut yang menyalahgunakan pisau tersebut.

Ketika IPTEK dikuasai oleh orang yang tidak bijaksana dan tidak bermoral saya jamin yang terjadi adalah kehancuran.

Bagaimana mengatasi hal ini? seolah-olah kita diperbudak dan tanpa teknologi kita tidak bisa hidup. Memang positif ketika seseorang menguasai IPTEK, contohnya adalah ketika seornang ilmuwan bernama Neil Amstrong menginjakan kakinya pertama kali di bulan dan masih banyak lagi contoh-contoh lain yang positif. Untuk mengatasi hal ini, hal yang sangat simple dan merupakan dasar adalah Agama, pendidikan, etika dan moral yang harus diajarkan dan ditanamkan.

Bagaimana hal tersebut dilakukan?
Hal tersebut bisa ditempuh dari membina hubungan yang baik dari tingkat keluarga (RT). Orang tua memiliki peranan yang penting untuk menciptakan generasi yang bijaksana dan bermoral, mulailah mengajarkan nilai-nilai agama, pendidikan, etika dan moral anak-anak usia dini, sehingga ketika anak-anak keluar dan bermasyarakat mereka akan mampu menguasai IPTEK dengan bijaksana.

Sistem pendidikan di indonesia harus dirubah, karena menurut pengamatan saya, pendidikan indonesia hanya berorientasi pada nilai ujian tinggi dan ijazah sehingga banyak siswa menghalalkan segala cara mulai dari menyontek dan sebagainya untuk memperoleh nilai atau hasil ujian yang tinggi.

IPTEK merupakan alat untuk manusia, bukan manusia diperalat oleh IPTEK, jadi apa kesimpulan anda?

semoga sedikit ulasan dari saya ini bisa bermanfaat untuk anda seemua.

terimakasih atas kunjungannya.


No comments:

Post a Comment