Sunday, February 3, 2013

Global Warming & Climate Change Menyebabkan Pertambahan Kasus Penyakit

Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan hidup saja, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia. Badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa dengan adanya perubahan iklim berbagai jenis penyakit dengan sangat cepat menular, diantaranya adalah: 

1. Demam berdarah

Perubahan iklim menyebabkan terjadinya pergeseran musim panas dan musim dingin dimana musim panas terjadi dengan waktu yang sangat panjang dan musim hujan terjadi denganwaktu yang singkat tetapi dengan intensitas tinggi. Dengan adanya musim panas yang berkepanjangan, maka nyamuk Aedes Aegypt dengan cepat akan berkembang biak karena nyamuk tersebut sangat cocok hidup pada daerah dengan temperatur yang panas. Pada umumnya, daerah dengan suhu panas hanya terjadi pada daerah perkotaan, namun dengan adanya perubahan iklim, maka daerah pegunungan juga menjadi panas sehingga akhir-akhir ini banyak ditemukan kasus demam berdarah di daerah pedesaan.

2. Malnutrisi

Pergeseran musim yang mengakibatkan musim panas yang berkepanjangan mengakibatkan terjadinya kekeringan yang berkepanjangan juga. Musim kering menyebabkan banyak petani yang gagal panen dan bahkan tidak dapat bercocok tanam. Hal ini menyebabkan terjadi kasus kelaparan yang berimbas pada kekurangan gizi yang dikenal dengan gizi buruk. Efek lain adalah kurangnya persediaan air bersih, hal ini menyebabkan kasus diare meningkat.

3. Gangguan saluran pernapasan

Global warming dan perubahan iklim diakibatkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca berasal dari aktivitas manusia seperti gas CO2 yang berasal dari transportasi dan kebakaran, methan dll. Keberadaan gas-gas tersebut sangat berakibat pada kesehatan atau gangguan pernapasan manusia seperti kardiovaskuler.

4. Gangguan mental/depresi

Perubahan iklim biasanya juga menimbulkan bencana banjir, badai dan kekeringan. Hal ini akan menimbulkan rasa gelisah bagi masyarakat sehingga jiga tidak ditangani akan menyebabkan timbulnya depresi yang akan berakibat pada gangguan mental.

Keunggulan dan Kekurangan Metode Remote Sensing Oceanografi

Keunggulan Dan Kekurangan Metode Remote Sensing Oceanography Dibandingkan Dengan Pengukuran Langsung (In-Situ).

  • Keunggulan
Keunggulan metode penginderaan jauh di bidang oseanografi dibandingkan dengan pengukuran langsung (in-situ) adalah sebagai berikut.

  1.  Menghemat waktu, tenaga, dan biaya
  2. Tidak melakukan kontak langsung dengan objek laut
  3. Mampu memetakan letak dan luasan objek dalam laut
  4. Mampu mengukur kecepatan angin permukaan air laut dengan membandingkan banyaknya  emisi (pantulan) dari gelombang elektromagnetik yang diterima sensor
  5. Mampu mengamati perairan laut yang sulit dijangkau
  6. Mampu Mengamati sifat-sifat fisis yang dimiliki oleh air laut, seperti suhu permukaan, dan arus permukaan,
  7. Mengamati pasang surut dan gelombang laut (tinggi, arah, dan frekwensi).
  8. Mampu Mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan.

  • Kelemahan
Beberapa pengukuran dengan metode remote sensing harus divalidasi dengan melakukan cross cek atau melakukan perbandingan dengan pengukuran teknik in-situ, misalnya:
  1. Mengukur ketinggian terumbu karang per tahunnya, karena pada umumnya remote sensing tidak mampu mengukur ketinggian objek secara pasti.
  2. Mendeteksi keberadaan fitoplankton untuk mengetahui lokasi penangkapan ikan harus dicek secara in-situ, karena klorofil (klorofil a) yang ditangkap oleh sensor tersebut belum tentu berasal dari fitoplankton.
  3. Untuk mengukur kecepatan angin di permukaan laut, emisi gelombang elektromagetik yang ditangkap oleh sensor  harus dikoreksi dengan factor geometri awan, sehingga akan mendapatkan hasil atau nilai pixel yang sebenarnya.

Metode remote sensing oceanography merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengamati gejalah dan fenomena dalam bidang kelautan. Metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan sehingga dalam memanfaatkan teknologi ini harus didukung oleh data yang diambil secara langsung dilapangan (teknik in-situ). kevalidasian data remote sensing sangat didukung oleh data lapangan, sehingga kombinasi dari kedua metode ini akan menghasilkan keakurasian data yang tinggi.

Friday, February 1, 2013

Perubahan Iklim Menyebabkan Kelaparan Dunia


Salah satu dampak yang sangat penting akibat dari perubahan iklim dunia ini adalah kelaparan yang akan dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia ini. Sektor yang berfungsi sebgai penyedia makanan di dunia ini adalah sektor pertanian, kelautan dan sektor peternakan. Perubahan iklim menyebabkan peningkatan permukaan air laut karena melelehnya es di kutub, merusak ekosistem hutan bakau, menyebabkan intrusi air laut ke daratan sehingga air tawar semakin sulit didapat, serta mempersempit daratan yang digunakan untuk
sektor pertanian. Peningkatan permukaan air laut juga menyebabkan terjadinya banjir yang merusak tanaman pangan. Adanya kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan, dan faktor-faktor tersebut sangat mendukung terjadinya gagal panen, sehingga ketersediaan pangan menurun.

Dari sector kelautan, peningkatan suhu air laut dan adanya badai laut menurunkan produksi ikan yang mempengaruhi ketersediaan ikan sebagai bahan pangan, mempengaruhi asupan gizi dalam rumah tangga dan memperburuk terjadinya gizi buruk. Dalam sektor peternakan, dengan adanya perubahan iklim ini akan menyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit ternak, yang disebarkan oleh berbagai virus yang dengan mudahnya memasuki suatu wilayah. Perubahan transisi suhu antara suatu daerah dengan daerah lain menimbulkan penyebaran infeksi virus sangat ccepat sehingga menyebabkan berbgai jenis ternak akan musnah dan ini akan mengancam persediaan makanan dunia.

Pengaruh Buruk Global Warming & Climate Change

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dengan terjadinya pemanasan global yang menimbulkan perubahan iklim akan menimbulkan berbagai macam dampak buruk baik terhadap lingkungan maupun terhadap manusia. Dampak perubahan iklim itu sendiri adalah terjadinya pergeseran musim antara musim panas dan musim hujan, dimana pada suatu saat terjadi musim panas/kering yang berkepanjangan dan musim hujan yang terjadi dengan waktu yang relatif singkat tetapi dengan pola atau intensitas yang tinggi. Dampak buruk dari proses perubahan iklim ini bersifat kompleks, diantaranya adalah sbb:

  1. Pada musim panas/kering di beberapa daerah contohnya di kutub, akan terjadi pelelehan es yang akan mengakibatkan peningkatan volume air laut, hal ini diperkirakan akan menenggelamkan beberapa pulau. Di indonesia, contoh pulau yang akan tenggelam akibat dari proses ini adalah Jakarta (Ancol) dan pulau kalimantan.
  2. Pada musim dingin, intensitas curah hujan yang sangat tinggi akan menimbulkan berbagai bentuk bencana alam, misalnya terjadi banjir, tanah longsor dll. Contohnya adalah daerha ibukota yang sampai saat ini masih terendam oleh banjir yang hampir seluruh kota jakarta mengalami kelumpuhan.
  3. Dalam keadaan banjir, terjadi sebuah paradoks dimana masyarakat juga mengalami kekurangan air bersih karena semua sumber air sudah tercemar dan kotor oleh karena akibat dari banjir tsb.
  4. Pola pertukaran antara musim panas dan musim hujan sulit diprediksi sehingga akan menimblkan berbagai dampak dalam bidang pertanian, diantaranya gagal panen. Petani juga sulit untuk memprediksi kapan mereka harus bercocok tanam.
  5. Terjadi malnutrisi akibat dari galal panen dalam bidang pertanian
  6. Terjadi berbagai jenis penyakit diantaranya DBD, dan jenis penyakit lain.
  7. Berbagai jenis keanekargaman akan musnah